بسم الله الرحمن الرحيم
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلّى الله عليه وسلّم: وَصُومُوا تَصِحُّوا
Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Berpuasalah, maka kamu akan sehat.”
Hadits ini dikeluarkan oleh imam al-‘Uqaili[1] dan ath-Thabarani[2] dengan sanad mereka berdua dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Hadits ini adalah hadits yang lemah, dalam sanadnya ada perawi yang bernama Zuhair bin Muhammad Abul Mundzir, dia meriwayatkan hadits-hadits munkar (sangat lemah) di negeri Syam karena buruk hafalannya, sebagaimana ucapan imam al-Bukhari, Abu Hatim ar-Raazi dan al-‘Uqaili[3], dan hadits ini termasuk yang diriwayatkannya di negeri Syam.[4].
Hadits ini dihukumi sebagai hadits yang lemah oleh imam al-‘Uqaili[5] dan al-‘Iraqi[6], serta dihukumi sebagai hadits munkar oleh syaikh al-Albani[7].
Hadits yang semakna juga diriwayatkan dari Ibnu ‘Abbas radhiallahu ‘anhu, dikeluarkan oleh imam Ibnu ‘Adi[8]. Hadits ini palsu karena dalam sanadnya ada perawi yang bernama Nahsyal bin Sa’id, imam Ibnu Hajar berkata tentangnya: “Dia ditinggalkan (riwayat haditsnya) dan dinyatakan sebagai pendusta oleh imam Ishaq bin Rahuyah”[9]. Oleh karena itu, imam ash-Shagaani menghukumi hadits ini sebagai hadits palsu dan imam asy-Syaukani mencantumkannya dalam kitab beliau yang menghimpun hadits-hadits palsu[10].
Hadits yang semakna juga diriwayatkan dari ‘Ali bin abi Thalib radhiallahu ‘anhu, dikeluarkan oleh imam Ibnu ‘Adi[11]. Hadits ini juga sangat lemah atau palsu, karena karena dalam sanadnya ada perawi yang bernama Husein bin Abdillah bin Dhamirah. Imam Ahmad berkata tentangnya, “Dia ditinggalkan (riwayat) haditsnya”. Imam Yahya bin Ma’in berkata, “Dia adalah pendusta dan hadits (yang diriwayatkan)nya tidak ada nilainya”[12].
Hadits ini dihukumi sebagai hadits yang sangat lemah oleh imam Ibnu ‘Adi[13].
Hadits ini termasuk yang dijadikan sebagai landasan oleh orang-orang yang bodoh bahwa salah satu hikmah puasa adalah untuk menjaga kesehatan badan, sehingga mereka termotivasi untuk berpuasa karena tujuan ini. Kalaupun hal ini mungkin bisa dibuktikan dengan percobaan dan penelitian, tetapi sama sekali tidak boleh dinisbatkan kepada rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, karena hadits ini lemah dan tidak boleh disandarkan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
وصلى الله وسلم وبارك على نبينا محمد وآله وصحبه أجمعين، وآخر دعوانا أن الحمد لله رب العالمين
Kota Kendari, 21 Rajab 1432 H
Penulis: Ustadz Abdullah bin Taslim al-Buthoni, M.A.
Artikel www.manisnyaiman.com
Penulis: Ustadz Abdullah bin Taslim al-Buthoni, M.A.
Artikel www.manisnyaiman.com
[1] Dalam kitab “adh-Dhu’afaa’” (2/92).
[2] Dalam kitab “al-Mu’jamul ausath” (no. 8312).
[3] Semuanya dinukil oleh imam Ibnu Hajar dalam “Tahdziibut tahdziib” (3/301).
[4] Lihat kitab “Shifatu shaumin nabiyyi r” (hal. 112).
[5] Dalam kitab “adh-Dhu’afaa’” (2/92).
[6] Dalam kitab “Takhriiju ahaadiitsi ihya-i ‘uluumid diin” (3/49).
[7] Dalam kitab “Silsilatul ahaadiitsidh dha’iifati wal maudhuu’ah” (no. 5188).
[8] Dalam kitab “al-Kaamil fidh dhu’afaa’” (7/2521).
[9] Kitab “Taqriibut tahdziib” (hal. 566).
[10] Kitab “al-Fawa-idul majmuu’ah” (hal. 90, no. 10).
[11] Dalam kitab “al-Kaamil fidh dhu’afaa’” (2/357).
[12] Semuanya dinukil oleh imam Ibnu ‘Adi dalam “al-Kaamil fidh dhu’afaa’” (2/356).
[13] Dalam kitab “al-Kaamil fidh dhu’afaa’” (2/358).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar